POLI Bloggerz

:: who I am ::

Jan 28, 2011

:: chenta ::

C.I.N.T.A ?? CHENTA??


L.O.V.E ataupun C.I.N.T.A


bende yg same laaa....
terbace post C.I.D.O.S baru dr lect yg disygi~
bguih cgt postnye itu~






8 PENGERTIAN CINTA Dalam AL-QUR’AN



CINTA MAWADDAH

adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, mahunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.


CINTA RAHMAH
adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih walaupun ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. 
Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antara orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim ertinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.


CINTA MAIL
adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedut seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. 
Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

CINTA SYAGHAF
adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) boleh jadi seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyedari apa yang dilakukan. 
Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, isteri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.


CINTA RA’FAH
iaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak sanggup membangunkannya untuk solat, membelanya meskipun salah. 
Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kes hukuman bagi penzina (Q/24:2).


CINTA SHOBWAH
iaitu cinta buta, cinta yang mendorong kelakuan yang menyimpang tanpa sanggup mengelak. 
Al Qur’an menyebut terma ni ketika mengisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)


CINTA SYAUQ (RINDU)
Terma ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahawa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.
Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab “Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin”, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, (hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi). 


CINTA KULFAH
yakni perasaan cinta yang disertai kesedaran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. 
Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)




*pesanan dr puan ku..~pn.Haniza Baharom~*





Wahai anak yang dikasihi...

Berpadalah kamu dalam mencari cinta.
Beringatlah kamu akan bahana cinta.
Berwaspadalah kamu dengan api cinta.

Ibu menyintaimu putera-puteriku sepenuh hati ibu, tanpa syarat. Dan ibu selalu mendoakan agar putera-puteriku dipelihara dengan cinta Allah swt. 



:: deringan hati si CHENTA ::






tersedar dari pelbagai rasa yang sering menyelubungi diri ini pabila membaca blog puan ku ini...terasa seperti banyak yang telah disalahfahami oleh ku pabila bercinta...mungkin inilah hikmahnya, DIA pergi jauh dari ku...segalanya ku sedar kini...dan rasanya bukanlah ku orang yang paling RUGI pabila melepaskan DIA...

sayu hati membaca peringatan dari puan...rasanya seperti mak yang berbicara padaku...terima kasih puan...kerana banyak memberi kesedaran pada pelajarmu yang acapkali melakukan kesilapan~

No comments:

Post a Comment